Posted in

Dosen Farmasi Unja Yuliawati, S.Farm.,M.Farm.,Apt. Raih Hibah Program Pengabdian BIMA Kemdiktisaintek: Eco Enzyme untuk Kelola Sampah Organik Berkelanjutan

Jambi, 5 Juli 2025. Dosen Farmasi Universitas Jambi, Yuliawati, S.Farm., M.Farm., Apt., berhasil meraih hibah Program Pengabdian Masyarakat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia dengan judul kegiatan pengabdian yang diusulkan adalah “Eco Enzyme Sebagai Solusi Berkelanjutan untuk Pengelolaan Sampah Organik” yang dilaksanakan di Desa Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.

Kegiatan ini bertujuan mengubah limbah organik rumah tangga, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan ampas kopi menjadi cairan Eco Enzyme yang kaya enzim alami. Eco Enzyme tidak hanya efektif mempercepat proses dekomposisi sampah, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pembersih ramah lingkungan, pestisida organik, dan pupuk cair. Dengan demikian, program ini diharapkan membantu warga Desa Legok mengurangi volume sampah organik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan mengatasi masalah bau serta potensi pencemaran air tanah.

Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Apt. Yuliawati, M.Farm., didampingi Hasnaul Maritsa, S.Si., M.Sc., dan Fathur Sani, S.Farm., Apt., serta mahasiswa Sepriani dan Milda Rahayu dari Program Studi Farmasi. Dilaksanakan pada 30 Juni 2025 di TPS3R Dayung Habibah, acara ini melibatkan puluhan nasabah dan tim Bank Sampah Dayung Habibah, yang dipimpin Leni Haini. Kegiatan tersebut juga mendapat sambutan hangat pemerintah setempat, dengan kehadiran perwakilan Kecamatan Danau Sipin, Dinas Lingkungan Hidup, dan Lurah Legok.

Pelatihan dimulai dengan sesi interaktif yang menggabungkan materi teori dan praktik langsung pembuatan eco enzyme. Peserta mempelajari perbandingan bahan (gula:limbah organik:air = 1:3:10), prinsip penyimpanan yang tepat, dan kiat sukses fermentasi. Semua bahan sudah disediakan panitia, sehingga setiap peserta dapat langsung meracik. Sebagai tindak lanjut, panitia menugaskan setiap peserta membuat minimal 1 liter eco enzyme secara mandiri di rumah. Setelah tiga bulan, tim dosen UNJA akan mengevaluasi hasil fermentasi, menilai kualitas produk, dan mengukur potensi pemanfaatannya dalam aktivitas sehari-hari

Proses Pembuatan Eco-Enzyme

Yuliawati menyatakan, “Program ini diharapkan tidak hanya menurunkan timbunan sampah organik, tetapi juga memicu minat masyarakat terhadap inovasi sains yang aplikatif dan berkelanjutan.” Ia menambahkan bahwa keberhasilan Eco Enzyme di Desa Legok dapat menjadi model bagi kecamatan lain di Kota Jambi dalam menerapkan manajemen sampah terintegrasi. Dengan dukungan sivitas akademika dan pemerintahan desa, inovasi ini diharapkan menjadi bagian dari gerakan ramah lingkungan yang lebih luas di Provinsi Jambi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *